Rabu, 28 Juli 2010

tidak ada yang tidak bisa


Saya ingat pertama kali saya diperkenalkan dengan istilah ini oleh atasan dan juga mentor saya di sebuah perusahaan elektronik terkemuka asal Jepang, Pak Razaki. Dari beliau saya banyak sekali menimba ilmu kepemimpinan. Satu kalimat yang selalu membekas di hati saya hingga saat ini adalah "if you think you can, you can !". sesuatu yang sebenarnya tanpa disadari, sudah saya jalani dalam hidup ini.

Ingatan saya menerawang kembali kepada masa lalu, ketika saat itu, saya mencoba mencari sekedar uang jajan untuk bisa membeli baju, celana bermerek quicksilver, rusty, stussy, billabong, nike maupun untuk keperluan lainnya, yang tentu saja bukan yang orisinal yah, terbatas buatan "PaUl" alias Pasar Ular, Tanjung Priok, :) maklum saya saat itu masih duduk di bangku SMA kelas 3, keterbatasan uang yang diberikan oleh orang tua saat itu tidak membuat saya kehilangan ide, dengan cara mengamen di jalanan, di seputaran tempat tinggal saya atau dari bis ke bis dengan sahabat kecil saya - Bento - anak Madura yang sangat halus sekali melebihi orang Jawa paling halus yang saya kenal :)
Aktifitas ini berlanjut hingga di tahun pertama duduk di bangku kuliah, dimana kebutuhan saat itu sudah berubah, bukan lagi untuk membeli keperluan untuk diri sendiri melainkan untuk membayar fotokopi diktat, jurnal, untuk makan hingga untuk menghemat ongkos bis. Pagi mengamen sampai masuk kuliah, setelah itu sore membantu teman untuk berjualan topi atau kacamata hitam "cengdem" di Blok M. pada masa ini saya merasa masa yang paling suram dalam cerita asmara saya, tidak ada satupun yang mau jadi pacar saya, malu pacaran sama pengamen katanya.... *sedih... huhuhu...

Aktifitas ini ternyata diketahui oleh keluarga besar saya, mereka menawarkan daripada saya mengamen di jalan, yang penghasilannya tidak jelas, sebaiknya jaga toko foto kopi dan ATK, kebetulan akan dibuka dan belum ada operator yang akan melakukan pekerjaan foto kopi, laminating, jilid buku, kasir dan lain lain.

Berbekal semangat, tanpa pelatihan apa-apa. akhirnya toko foto kopi tersebut dibuka dan selama seminggu kedepan, walaupun toko tersebut di lengkapi oleh AC yang cukup dingin, tapi tidak mampu untuk menahan keringat saya yang bercucuran dengan derasnya karena stress, mulai dari salah jilid buku, dokumen rusak karena laminating kepanasan dan banyak lainnya, Tapi saya yakin saya pasti bisa.. alhamdulillah saya bisa menjalani pekerjaan tersebut satu tahun lamanya, hingga pada tahun ke 3 kuliah saya, mendapatkan kesempatan untuk menjadi Web Designer, referensi dari sahabat saya Beni Ismail di kampus Universitas Budi Luhur ( i owe you a lot buddy !!), cerita yang sama dengan ketika menjadi tukang foto kopi pada awalnya sepertinya berulang, pengetahuan saya "nol besar" untuk bisa mengerjakan pekerjaan tersebut. Beni menawarkan saya waktu 3 hari untuk belajar Adobe Photoshop dan PHP + Database dirumah nya, akhirnya saya menginap disana dan dikebutlah waktu tiga hari tersebut demi keinginan bisa bekerja di sebuah perusahaan, selesai masa training, Senin nya saya langsung interview. dan alhamdulillah diterima...

Enam bulan berselang, saya di tawarkan menjadi penyiar radio Prambors oleh bos saya waktu itu, Pak Jerry dan Pak John (terima kasih Pak atas kesempatan berharganya..), membawakan program "On Klik" yang berisikan informasi dan knowledge mengenai internet, (red. pada masa itu, pengetahuan akan internet masih sangat terbatas dan tidak semua orang tahu tidak seperti saat ini) disitu saya belajar bagaimana menjadi presenter dan produser.

Cerita terus berlanjut hingga saat ini, saya bisa menyelesaikan kuliah S-2 di Universitas Pancasila, suka dan duka, hidup seperti layaknya roda yang berputar, semua meyatu dalam hidup ini, yang pasti, kita sebagai manusia harus selalu bersyukur, baik terhadap sesama dan yang terpenting, selalu berpikir positif, pantang menyerah dan selalu ingin belajar, belajar dan belajar. itu yang akan memperkaya diri kita ini menjadi "Besar".

Jadi..    Tidak ada yang tidak bisa kan ?